ITAGI: KIPI kepada lansia lebih sedikit dibanding yang berusia muda

KIPI hampir tidak ditemukan pada kelompok prioritas lansia.

Ilustrasi. Foto www.facebook.com/KementerianKesehatanRI

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengungkapkan, tidak ada laporan orang meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 buatan Sinovac dan AstraZeneca. Juga tidak ada laporan kejadian ikutan setelah imunisasi (KIPI) yang memerlukan perawatan rumah sakit setelah divaksin Covid-19 buatan Sinovac dan AstraZeneca.

Bahkan, efek samping dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan AstraZeneca disebut bersifat ringan. Misalnya, reaksi lokal yang terdiri dari rasa nyeri, kemerahan, hingga bengkak pada tempat suntikan. Untuk reaksi sistemik, seperti demam, nyeri otot, lemas, hingga mual.

“Gradasinya ringan. Artinya, satu (atau) dua hari saja sembuh. Tanpa obat kadang-kadang hanya kalau demam cukup dengan istirahat, sudah bugar kembali,” ucapnya dalam diskusi virtual, Rabu (31/3).

Bahkan, KIPI hampir tidak ditemukan pada kelompok prioritas lansia. “Ternyata, lansia ini cukup kuat dan justru KIPI-nya sedikit sekali dibandingkan yang dewasa mudanya. Yang datang ke kami itu sudah bugar-bugar semua,” tutur Sri.

Di sisi lain, risiko meninggal dunia akibat Covid-19 bagi lansia tergolong tinggi. Risiko tersebut bukan hanya terkait penyakit penyerta (komorbid), tetapi daya tahan tubuh lansia yang sudah menurun. Ia pun menyebut, vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan AstraZeneca dapat memberikan antibodi. Bahkan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac disebut cukup memuaskan dari segi keamanan.