Kisah para eks napi teroris melanjutkan hidup usai dibui

Penerimaan masyarakat hingga mencari nafkah untuk keluarga, jadi tantangan para eks napi teroris.

Ilustrasi borgol lepas. Alinea.id/Aisya Kurnia

Pikiran Munir Kartono campur-aduk antara senang dan cemas, saat diberi tahu bakal bebas dari penjara pada April 2020. Ia senang karena dapat berkumpul lagi dengan keluarganya. Di sisi lain, ia cemas.

“Apakah saya diterima (masyarakat) atau enggak,” ucap Munir kepada Alinea.id, Jumat (6/1).

Munir adalah mantan narapidana teroris (napiter) yang terjerat kasus bom di Mapolresta Solo pada 2016. Ia berperan sebagai penyalur dana bom bunuh diri yang dilakukan Nur Rohman. Perbuatannya itu membuat ia divonis lima tahun penjara di Lapas Purwakarta dan Lapas Khusus Sentul.

Penerimaan

Munir mengatakan, proses reintegrasi dengan masyarakat didorong faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dimulai saat Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT melakukan sosialisasi kepada aparat lingkungan tempat Munir tinggal di daerah Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Ia pulang ke tempat tinggalnya diantar perwakilan dua lembaga itu.