60 tahun UUPA, KNPA akan demo tolak RUU Cipta Kerja di DPR dan Istana

Unjuk rasa rencananya juga dilakukan di 60 titik lain di berbagai daerah.

Ilustrasi. Pixabay

Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) berencana mengadakan unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen dan Istana Kepresidenan, Kamis (24/9). Aksi digelar bertepatan dengan 60 tahun kelahiran Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dan menuntut Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) dibatalkan.

"Kita tetap melakukan mobilisasi massa di beberapa titik mengingat situasi genting yang sedang terjadi. Situasi ekonomi-politik sama sekali tidak berpihak kepada rakyat," ujar Juru bicara KNPA, Dewi Kartika, saat telekonferensi, Rabu (23/9). Aksi rencananya diadakan serentak di 60 lokasi di berbagai daerah.

Bagi kaum tani, terangnya, 24 September merupakan momentum bersejarah peringatan yang mencita-citakan terbentuknya tatanan agraria berkeadilan dan memakmurkan. Pangkalnya, pengesahan UUPA merupakan bentuk keberpihakan ekonomi-politik karena didominasi korporasi-korporasi besar pascakolonial Belanda dan diperingati sebagai Hari Tani Nasional.

Sayangnya, lanjut Dewi, UUPA kerap diabaikan dan eksistensinya terancam RUU Ciptaker.

"Saat ini kita saksikan bersama, DPR dan Pemerintah masih tidak melihat protes berbagai elemen masyarakat, termasuk kaum petani, yang menyatakan sikapnya menolak secara keseluruhan RUU Cipta Kerja," tuturnya.