Kontrol penularan varian baru, Satgas Covid: Uji lab dipercepat

Merujuk penelitian ilmiah dari berbagai negara, varian baru Covid-19 yang telah ditemukan di Indonesia tergolong berbahaya.

Ilustrasi. Pixabay

Pemerintah mempercepat proses whole genome sequencing (WGS) dalam upaya mengontrol penyebaran varian baru Covid-19 di Indonesia. Hal ini, dinilai dapat mengantisipasi dampak varian of concern (VoC/ B.117 dari Inggris, B1.351 dari Afrika Selatan, B.1617.2 dari India) dan berbagai varian khas Indonesia.

"Pemerintah komitmen melakukan percepatan proses pengecekan WGS di laboratorium. Dari yang sebelumnya membutuhkan waktu 2 minggu, menjadi 1 minggu. Semakin cepat rentang waktu pemeriksaan ini diharapkan data yang didapat semakin aktual dan dapat dilakukan penanganan yang cepat," ujar Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam keterangan pers virtual, Jumat (18/6).

Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan libur panjang Idulfitri 1442 H. Menurut dia, mobilitas penduduk dan kerumunan saat libur Lebaran 2021 mengulang pola kenaikan kasus Covid-19 2020. 

Padahal, dari Februari hingga pertengahan Mei 2021, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan dan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rerata hanya 30%. "(Semestinya) itulah kondisi yang cukup ideal dalam waktu yang lama di Indonesia," ucapnya.

Dia mengklaim, dampak libur panjang Idulfitri 1442 H telah sesuai perhitungan pemerintah. Namun, belum dapat dipastikan pengaruh berbagai varian baru Covid-19 terhadap kenaikan kasus Covid-19 saat ini.