Korban meninggal akibat banjir bandang di Gowa 46 orang

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Warga menyaksikan Jembatan Manuju yang ambruk akibat diterjang air di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019). Jembatan tersebut ambruk karena meluapnya air Sungai Jenneberang akibat tingginya curah hujan. ANTARA FOTO

Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 46 orang. Data tersebut tercatat berdasarkan informasi pemerintah daerah setempat.

“Sesuai data yang masuk per tanggal 27 Januari pukul 22.00 WITA, jumlah korban meninggal ditemukan sudah 46 orang,” kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (28/1). 

Adnan mengatakan, pada hari keenam pencarian tim SAR hanya menemukan jenazah satu warga di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong. Selanjutnya, pada hari sebelumnya, Sabtu (26/1), tim berhasil mengevakuasi jenazah 12 orang. 
Sebelumnyan, kata Bupati, pada hari pertama pencarian tim menemukan 6 jenazah, lalu disusul penemuan 6 jenazah pada hari kedua, 17 jenazah warga pada hari ketiga, dan 4 jenazah pada hari keempat.

Adnan menambahkan selain menyebabkan korban meninggal dunia, bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Salah satunya jembatan penghubung. Tercatat ada 4 jembatan yang ambruk termasuk jembatan Bongaya.

Saat ini, pemerintah daerah setempat masih memfokuskan diri untuk pemulihan pascabencana banjir dan longsor. Selain bantuan makanan, obat-obatan dan pakaian, pemerintah daerah juga tengah memulihkan trauma (trauma healing) bagi anak-anak yang terkena dampak bencana banjir bandang dan longsor.