Bantah Satgas Covid-19, KPAI: Angka kematian anak tertinggi se Asia-Pasifik

KPAI tidak merekomendasikan pembelajaran tatap muka dilakukan untuk sekolah jenjang PAUD hingga kelas 1-3 SD.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti. Dokumentasi KPAI

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menyatakan, sebesar 14% kasus anak sekolah terpapar Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi. Bahkan, angka kematian anak akibat terinfeksi SARS-CoV-2 di Tanah Air tertinggi di kawasan Asia-Pasifik.

"Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) punya data itu. Indonesia untuk kasus anak Asia-Pasifik saja di angka tertinggi. Italia itu meskipun banyak (pasien) parah hingga di rumah sakitnya, tetapi tidak ada satu anak pun meninggal dunia karena Covid-19,” ucapnya dalam Alinea.id Forum bertajuk "Apa Kabar Uji Coba Masuk Sekolah di DKI?", Kamis (22/4).

Jubir Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito sebelumnya mengklaim, kasus kematian (case fatality rate/CFR) anak usia sekolah relatif rendah. "Dilihat dari kondisi secara nasional, anak-anak relatif terlindungi," ucapnya, 30 Maret 2021.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus infeksi Covid-19 anak usia sekolah sebesar 14% dari total seluruh kasus positif Covid-19 di Indonesia. Terbanyak dari kelompok usia sekolah dasar (7-12 tahun) dengan 49.962 kasus, lalu 45.888 kasus usia SMA (16-18 tahun), 36.634 kasus usia SMP (13-15 tahun), 25.219 kasus usia 3-6 tahun, dan 23.934 kasus usia PAUD (0-2 tahun).

Temuan Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, sebanyak 241 anak usia PAUD meninggal dunia akibat Covid-19. Kemudian, sebanyak 65 kasus kematian anak usia TK; 120 kasus kematian anak usia SD; 58 kasus kematian anak usia SMP; serta 108 kasus kematian anak usia SMA.