KPAI beri skor ujicoba PTM, ini yang perlu diperbaiki

Sekolah perlu diberi arahan terkait prokes, isolasi mandiri, hingga pola penanganan medis jika ada kasus Covid-19. 

Siswa menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan Jakarta Nanyang School, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (4/3/2020)/Foto Antara/Fauzan.

Ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di DKI Jakarta masih ditemukan kerumunan di pintu gerbang sekolah. Hal tersebut, lantaran banyak orang tua terlambat menjemput anaknya. 

Temuan itu, berdasar hasil pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Bahkan, hingga kini belum ada memorandum of understanding (MoU) dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika ada warga sekolah yang memiliki suhu tubuh di atas 37,3 derajat atau pingsan saat sedang PTM. 

Dari 85 sekolah terlibat ujicoba PTM terbatas di DKI Jakarta, KPAI masih hanya berkunjung ke SDN Kenari 08 dan MTsN 31. Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti menilai, sekolah perlu diberi arahan terkait protokol kesehatan (prokes), isolasi mandiri, hingga pola penanganan medis jika ada kasus Covid-19. 

Misalnya, di Jawa Tengah (Jateng), tim medis dari fasilitas kesehatan terdekat akan menjemput warga sekolah yang terpapar Covid-19. Sedangkan di Jawa Barat (Jabar), kata dia, jika ada warga sekolah terpapar Covid-19, guru akan memakai alat pelindung diri (APD) dan membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat dengan mobil.

"MoU dengan puskesmas pun dilakukan di Jateng, sementara di DKI Jakarta saya belum melihat itu. Di DKI ini kalau puskesmas paling dekat, rumah sakit, atau klinik, makanya harusnya ada MoU, pembiayaan dari mana, kalau di Jatang pake dana bos," ucapnya dalam Alinea.id Forum bertajuk "Apa Kabar Uji Coba Masuk Sekolah di DKI?", Kamis (22/4).