KPAI - PB Djarum sepakati tiga hal, audisi 2020 belum tentu digelar

Kesepakatan dicapai dalam pertemuan yang berlangsung di Kemenpora.

Sejumlah pebulu tangkis hasil Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis mengikuti latihan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9)./ Antara Foto

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pertemuan dengan pihak Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum. Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di kantornya, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri polemik seputar audisi bulu tangkis yang diselenggarakan PB Djarum. 

Pihak KPAI diwakili oleh Ketua KPAI Susanto, sementara PB Djarum diwakili oleh salah satu pengurusnya, Lius Pongoh. Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto.

“Pertemuan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari solusi agar audisi bulu tangkis tetap berjalan secara berkesinambungan, dengan sejumlah catatan penting dan harus sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Imam dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (12/9).

Pertemuan ini menghasilkan tiga kesepakatan terkait audisi atlet bulu tangkis yang diselenggarakan PB Djarum. 

Pertama, PB Djarum menghapus penggunaan logo, merek, dan brand image produsen rokok Djarum dari audisi yang mereka selenggarakan. Nama Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019 akan diubah menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.