OTT jadi tolak ukur, KPK: Persepsi masyarakat jadi tantangan ke depan

Hasil survei KedaiKOPI menjadi potret bagi KPK mengenai pandangan publik.

Logo KPK. Foto Antara

Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio, menyebut, salah satu yang penting dalam persepsi pemberantasan korupsi adalah dijadikannya operasi tangkap tangan (OTT) sebagai tolak ukur. Namun, lebih banyak masyarakat yang menginginkan tidak ada rasuah.

Hal tersebut berdasarkan survei KedaiKOPI 4-11 Januari 2021. Sehingga, imbuh Hendri, meskipun OTT menjadi cerminan publik menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tapi rakyat lebih ingin rasuah berkurang secara drastis.

"Walaupun OTT masih menjadi cerminan kinerja KPK, tapi masyarakat Indonesia ingin sekali pemberantasan korupsi di Indonesia bisa selesai dengan berkurangnya tindakan korupsi," ujarnya saat konferensi pers usai memberikan hasil survei kepada KPK, Jakarta, Selasa (2/2).

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, hasil survei KedaiKOPI menjadi potret bagi lembaga antirasuah mengenai pandangan publik. Menurutnya, persepsi masyarakat itu selanjutnya merupakan tantangan bagi kinerja KPK ke depan.

"Intinya, bahwa KPK terbuka untuk menerima penilaian dari publik, terbuka untuk kemudian menerima sebagai bagian dari cermin dan potret KPK, bagaimana publik menerima KPK dan bagaimana kami kemudian menindaklanjutinya atas opini publik tersebut," jelasnya.