Kronologi bendera OPM dibentangkan saat aksi massa di Fakfak

Ada pihak yang memanfaatkan situasi dari kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Fakfak.

Warga melintasi Pasar Tambruni yang dibakar massa saat melakukan aksi di Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat. Antara Foto

Aksi massa memprotes tindakan rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, terus berlanjut. Kali ini di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan. Namun, situasi berangsur-angsur kembali normal dan terkendali. 

Kapolres Fakfak, AKBP Deddy Foures Millewa, membenarkan kericuhan terjadi di wilayah hukumnya. Saat kerusuhan pecah, ada satu kelompok provokator yang memanfaatkan situasi. Kelompok tersebut, kata Foures, adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Itu terlihat dari simbol yang dibentangkan oleh mereka adalah bendera bintang kejora milik OPM.

Foures menjelaskan, kronologi dibentangkannya bendera bintang kejora milik OPM tersebut. Berawal dari adanya orasi dari salah satu peserta unjuk rasa. Dari orasi tersebut, tindakan massa bergeser ke arah anarkis. Saat itulah salah satu kelompok membentangkan bendera bintang kejora. Sempat terjadi bentrok saat pengibaran bendera OPM tersebut. 

“Setelah ada orasi demo yang kita terima, kemudian bergeser ke arah anarkis. Lalu dibentangkanlah bendera bintang kejora. Akhirnya ada bentrok dua kubu, pihak OPM dengan kelompok massa yang memegang bendera merah putih,” kata Foures saat dihubungi dari Jakarta pada Rabu, (21/8).

Lebih lanjut, kata Foures, massa aksi awalnya hendak mengarah ke Jalan Bandara untuk membakar Bandara Torea, Fakfak. Namun, rencana tersebut batal. Aparat keamanan yang berjaga berhasil mencegah massa aksi. Karena itu, massa memilih balik kanan dan membakar Pasar Tambaruni.