Kronologi pengeroyokan TNI berujung pembakaran Mapolsek Ciracas

Juru parkir tak terima ditegur anggota TNI AL, Kapten Komarudin.

Markas Polsek Ciracas. Foto: Wikimedia.org

Pembakaran Mapolsek Ciracas pada Rabu, (12/12) dini hari oleh sekelompok massa ditengarai bermula karena pengeroyokan yang dilakukan oleh juru parkir terhadap anggota TNI. Adalah Kapten Komarudin, anggota TNI Angkatan Laut yang menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah juru parkir tersebut.

Kasus pengeroyokan itu bermula pada Senin, 10 Desember 2018. Ketika itu pukul 15.40 WIB Kapten Komarudin bersama anaknya hendak makan di warung Soto Kudus di samping Indomart Arundina, Ciracas, Jakarta Timur, setelah selesai servis motor. 

Pada saat hendak memarkirkan motornya, anak Kapten Komarudin yang masih kelas 3 Sekolah Dasar memberitahukan kepada ayahnya kalau knalpot motornya mengeluarkan asap. Kemudian, Kapten Komarudin mencoba memeriksa bagian mesin motornya. 

Saat hendak memeriksanya, di saat bersamaan salah seorang juru parkir menggeser motor hingga membentur kepala Kapten Komarudin. Sontak, Kapten Komarudin menegurnya. Karena tidak terima dengan teguran itu, keduanya lantas terlibat cekcok. Cekcok tersebut mengundang perhatian tukang parkir lainnya. Mereka pun kemudian mengeroyok Kapten Komarudin. 

Ketika Kapten Komarudin dikeroyok, seorang Anggota TNI AD bernama Pratu Rivonanda Maulana dari Kesatuan Dronkavser Paspampres yang melintas langsung melerainya. Alih-alih mereda, justru Pratu Rivonanda turut dikeroyok oleh para tukang parkir yang berjumlah 9 orang tersebut.