Lapas dan rutan produksi perlengkapan lawan Covid-19

Hasil produksi diutamakan untuk kebutuhan di dalam rutan dan lapas.

Warga binaan menyelesaikan pembuatan masker berbahan kain perca di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/3/2020). Foto Antara/M Ibnu Chazar

Sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan negara (rutan) turut memproduksi alat kesehatan untuk melindungi diri dari penularan Covid-19. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga binaan dan petugas, mengingat stok dan harga di pasaran sudah jauh berbeda dari keadaan normal.

Sejumlah barang yang diproduksi di antaranya masker, pelindung wajah, penutup kepala, pakaian dekontaminasi, dan apron. Lapas dan rutan yang memproduksi perlengkapan tersebut, tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

"Kebutuhan di dalam lapas atau rutan saja sudah sangat tinggi. Jika mengandalkan pembelian dari luar saja tidak cukup dan barangnya langka. Apalagi sekarang WHO menganjurkan semua orang, sehat atau sakit untuk memakai masker," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nugroho dalam keterangan tertulis yang dikutip Alinea.id di Jakarta, Kamis (9/4).

Selain peralatan tersebut, warga binaan juga memproduksi perlengkapan penunjang lain. Di antaranya cairan antiseptik, penyanitasi tangan, bilik sterilisasi, tiang infus, hingga tandu.

Menurut Nugroho, produksi yang dilakukan warga binaan dilakukan setiap hari. Namun barang hasil produksi masih diprioritaskan untuk kebutuhan di dalam lapas atau rutan.