close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga binaan menyelesaikan pembuatan masker berbahan kain perca di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/3/2020). Foto Antara/M Ibnu Chazar
icon caption
Warga binaan menyelesaikan pembuatan masker berbahan kain perca di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/3/2020). Foto Antara/M Ibnu Chazar
Nasional
Kamis, 09 April 2020 07:57

Lapas dan rutan produksi perlengkapan lawan Covid-19

Hasil produksi diutamakan untuk kebutuhan di dalam rutan dan lapas.
swipe

Sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan negara (rutan) turut memproduksi alat kesehatan untuk melindungi diri dari penularan Covid-19. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga binaan dan petugas, mengingat stok dan harga di pasaran sudah jauh berbeda dari keadaan normal.

Sejumlah barang yang diproduksi di antaranya masker, pelindung wajah, penutup kepala, pakaian dekontaminasi, dan apron. Lapas dan rutan yang memproduksi perlengkapan tersebut, tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

"Kebutuhan di dalam lapas atau rutan saja sudah sangat tinggi. Jika mengandalkan pembelian dari luar saja tidak cukup dan barangnya langka. Apalagi sekarang WHO menganjurkan semua orang, sehat atau sakit untuk memakai masker," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nugroho dalam keterangan tertulis yang dikutip Alinea.id di Jakarta, Kamis (9/4).

Selain peralatan tersebut, warga binaan juga memproduksi perlengkapan penunjang lain. Di antaranya cairan antiseptik, penyanitasi tangan, bilik sterilisasi, tiang infus, hingga tandu.

Menurut Nugroho, produksi yang dilakukan warga binaan dilakukan setiap hari. Namun barang hasil produksi masih diprioritaskan untuk kebutuhan di dalam lapas atau rutan. 

Meski demikian, lapas dan rutan yang dapat menghasilkan produk dalam skala besar, bisa mendistribusikannya ke luar lapas atau rutan mereka. Menurutnya, hal ini terjadi Lapas Lhoksukon, Aceh, yang telah mendistribusikan masker hasil buatan narapidana ke beberapa wilayah di Aceh serta Rupbasan Pangkal Pinang yang membagikan APD ke tenaga medis setempat.

Selain itu, Lapas Kelas I Tangerang juga telah membagikan 700 masker kain berlapis filter untuk seluruh Narapidana dan petugas. Masker tersebut digunakan selama menjalankan aktivitas sehari-hari dan dapat dicuci kembali. Nantinya masker tersebut akan kembali diproduksi secara massal untuk didistribusikan.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ibnu Chuldun, mengatakan fasilitas seperti bilik sterilisasi hingga layanan kunjungan video call sudah tersedia di lapas dan rutan seluruh Indonesia, sebagai fasilitas penunjang untuk menekan penyebaran COVID-19.

"Setiap orang yang keluar masuk lapas atau rutan sekarang wajib cuci tangan dan masuk bilik sterilisasi. Fasilitasnya sudah tersedia. Bahkan kendaraan pembawa bahan makanan pun kami semprot disinfektan. Kunjungan langsung diganti video call dan wartel khusus, termasuk proses persidangan juga melalui video conference," kata Ibnu. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan