Larangan mudik diharap tekan arus lalin jalan tol dan nasional

Layanan tol diizinkan beroperasi untuk pergerakan orang pada skala lokal

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4)/Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Larangan mudik dan bekerja dari rumah (WFH) diharap dapat lebih menurunkan lagi arus lalu lintas atau trafik di jalan tol dan nasional. Demikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

“Kita bersama melaksanakan pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya disiplin yang kuat bagi setiap warga dalam melaksanakan kebijakan kerja dari rumah sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, serta untuk tidak mudik Lebaran pada tahun 2020 ini. Dengan demikian trafik di jalan tol dan jalan nasional diharapkan dapat lebih menurun lagi,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4).

Dijelaskan Basuki, layanan jalan tol dan non-tol tetap beroperasi sebagai jalur logistik untuk pergerakan barang kebutuhan pokok, pangan, alat kesehatan, serta layanan kesehatan dan kendaraan medis. Layanan tol juga diizinkan beroperasi untuk pergerakan orang pada skala lokal atau kawasan Jabodetabek.

Sebelumnya, Basuki telah menerbitkan surat izin penutupan sementara Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sebagai upaya pembatasan dan pengendalian transportasi. Penutupan tersebut untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 selama masa mudik Lebaran 2020. 

Untuk penutupan sementara Tol Japek II Elevated berlaku sejak Jumat, 24 April 2020 hingga berakhirnya periode larangan Mudik Lebaran 2020.