Lembaga Eijkman kembangkan plasma darah cari obat Covid-19  

"Plasma itu mengandung antibodi yang sangat baik untuk bisa menetralisir virus."

Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2020). Foto Antara/Novrian Arbi

Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengembangkan plasma darah dari pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Langkah ini dilakukan untuk mencari obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien terinfeksi coronavirus. 

"Tadi baru ditandatangani MoU dengan Lembaga Eijkman, dengan Profesor (Amin Soebandrio, Direktur Lembaga Eijkman) untuk pengelolaan plasma darah," kata Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (15/4).

Mantan Wakil Presiden RI yang kerap disapa JK itu mengatakan, kerja sama kedua lembaga dilakukan dalam rangka mencari obat yang tepat untuk Covid-19. Upaya ini sangat penting mengingat jumlah kasus infeksi virus corona terus meningkat di Indonesia, terutama di Jakarta.  

"Nanti PMI mendukung pengelolaannya," katanya. 

Sementara itu, Amin Soebandrio menuturkan langkah yang mereka lakukan adalah dengan meneliti dan mengembangkan plasma darah atau plasma convalescent dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Plasma darah yang diteliti diambil pada dua hingga empat minggu setelah pasien dinyatakan sembuh.