Lepas kendali peredaran racun dan obat berbahaya di toko online

Penjualan obat berbahaya—termasuk obat bius, penenang, dan racun—di toko online jadi sorotan usai kasus pembunuhan yang dilakukan Dhio.

Ilustrasi obat. Alinea.id/Firgie Saputra

Siang itu, saat matahari tepat di atas kepala, seorang lelaki tanpa alas kaki berjalan terhuyung di parkiran depan ritel pakan kucing di bilangan Poris, Tangerang, Banten. Seorang tukang parkir mendekatinya, ketika pria itu nyaris tertabrak mobil dari belakang.

Sejurus kemudian, tubuh kerempengnya roboh. Orang-orang yang menyaksikannya lantas mendekat, mengira lelaki itu menderita penyakit kambuhan. Tak lama, kawannya datang. Ia menerangkan, sang kawan habis mengonsumsi obat bius hirup karena stres tak kunjung dapat pekerjaan.

Nganggur udah mau setahun. Semalam minum obat kebanyakan,” ujar Tomi, kawan pria itu kepada Alinea.id, Kamis (1/12).

Pria mabuk itu bernama Agung. Menurut Tomi, kawannya itu sempat cekcok dengan orangtuanya lantaran lama menganggur. Padahal, sudah setahun Agung lulus kuliah.

Bertebaran di toko online