Peneliti LIPI: Kita pasti berhadapan dengan ancaman tsunami

Frekuensi kejadian tsunami bisa terjadi 1 sampai 3 tahun sekali.

Eko Yulianto, peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi  LIPI saat membahas sebaran gempa/Foto tangkapan layar via DKR

Eko Yulianto, peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengingatkan masyarakat harus waspada terhadap potensi bencana gempa megathrust dan tsunami.

"Dimanapun di Indonesia kita pasti berhadapan dengan ancaman megathrust dan tsunami," papar Eko dalam siaran pers, Senin (20/9).

Hal ini, jelasnya, berdasarkan pengalaman bencana alam yang pernah terjadi secara beruntun, seperti tsunami Aceh, gempa Padang, gempa Nias, dan sebagainya.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan jika gempa bisa terjadi di seluruh jalur megathrust, dan waktu pengulangannya bisa berbeda di tiap wilayah.

"Di Indonesia ada jalur megathrust yang belum pernah terjadi gempa dan tidak diketahui kapan akan terjadi namun pasti terjadi," jelasnya.