Korban bencana longsor di Toba Samosir mencapai 9 orang

Pencarian korban jiwa longsor di Toba Samosir masih terus dilakukan.

Sejumlah daerah mengalami bencana longsor karena derasnya hujan./Antara Foto

Bencana tanah longsor yang terjadi di Toba Samosir pekan lalu, telah menelan sembilan korban jiwa. Pencarian korban masih terus dilakukan sambil dilakukan pembersihan material. 

Pembersihan material tanah longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Mohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, menggunakan lima unit alat berat. Alat terdiri dari empat unit milik Pemda dan satu unit milik PT Inalum, serta alat penggali lain berupa cangkul dan sekop. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toba Samosir, Herbet Pasaribu menjelaskan pembersihan sisa material tanah longsor melibatkan tim gabungan yang terdiri dari: Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, karyawan PT Inalum, dan warga masyarakat setempat. Tim gabungan saat ini masih melakukan pencarian terhadap satu orang lagi korban tertimbun tanah longsor di Desa Halado, atas nama Sutan Marpaung (37). 

Herbet mengatakan, pencarian terhadap korban tersebut, Minggu (16/12) sekitar pukul 17.00 WIB, dihentikan karena cuaca ekstrem dan hujan turun lebat. Pencarian terhadap warga Desa Halado yang tertimbun longsor, sudah selama lima hari dan belum lagi membuahkan hasil.

"Tim gabungan masih terus bekerja di lapangan untuk menemukan korban banjir tersebut," kata Herbet.