Lonjakan kasus Covid diyakini bukan disebabkan mutasi virus di Inggris

Keyakinan Wiku dilandaskan dari laporan pelacakan ratusan whole genum sequence (WGS).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers, Selasa (22/9/2020).Foto Rusman-Biro Pers Sekretariat Presiden.

Satgas Penanganan Covid-19 meyakini, lonjakan kasus komfirmasi positif Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir bukan disebabkan atas adanya mutasi barus SARS-CoV-2, yang merupakan penyebab Covid-19 dari Inggris.

"Saya perlu tegaskan, penambahan kasus positif yang besar saat ini bukan karena munculnya varian baru seperti yang muncul di Inggris," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konfrensi pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (21/1).

Keyakinan Wiku dilandaskan dari laporan pelacakan ratusan whole genum sequence (WGS) dari penyintas Covid-19 dan dilaporkan ke Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID) tidak ditemukan mutasi virus asal Inggris.

"Hasil pelacakan genum sequincing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menyatakan bahwa jumlah whole genum sequence yang telah dikumpulkan pada GISAID atau bank data dunia, sebanyak 244 dan tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini. Namun, jenis mutasinya yang sudah banyak ditemukan ialah D614G," papar Wiku.

Kendati demikian, Wiku tetap meminta kepada masyarakat untuk dapat menaati protokol kesehatan guna menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan Covid-19.