Luhut Panjaitan: Indonesia impor 40.000 ton oksigen liquid 

Untuk mencegah kekurangan stok obat remdesivir dan actemra, Menkes akan mengupayakan lisensinya agar bisa diproduksi dalam negeri. 

Luhut kini dilibatkan menangani Covid-19. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim telah mengantisipasi skenario terburuk (worst case scenario) penanganan pandemi Covid-19. Misalnya, telah menyiapkan rumah sakit darurat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dan meminta TNI membuka rumah sakit lapangan untuk menambah kapasitas tempat tidur ICU.

Untuk mencegah kekurangan stok obat remdesivir dan actemra, kata dia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, akan mengupayakan lisensinya agar bisa diproduksi dalam negeri. 

Dia  pun mengungkapkan, sebanyak 300.000 paket obat Covid-19 akan dibagikan untuk orang tanpa gejala (OTG) pada Rabu (14/7). "Paket obat ini menjangkau hampir 210.000 kasus aktif yang kita berikan dan akan berlangsung beberapa bulan kedepan," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7).

Sebanyak 40.000 ton oksigen liquid telah diimpor untuk berjaga-jaga, seiring dengan adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, juga mengimpor 50.000 tabung oksigen konsentrator untuk mengurangi penggunaan oksigen liquid. 

Sebanyak 50.000 tabung oksigen konsentrator akan dibagikan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan.