Mahasiswa UIN Jakarta dan Bandung disebut intoleran

Hal ini sebagaimana survei yang dilakukan Setara Institute dengan cara menanyakan persetujuan atas beberapa pertanyaan yang telah disiapkan.

Setara Institute menemukan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan UIN Bandung memperoleh nilai tertinggi dengan potensi menjadi akar ekslusivisme dan perilaku intoleran.Alinea.id/Fadli Mubarok

Setara Institute menemukan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan UIN Bandung memperoleh nilai tertinggi dengan potensi menjadi akar ekslusivisme dan perilaku intoleran. Dua kampus tersebut memiliki mayoritas mahasiswa bercorak agama fundamentalis.

Hal ini sebagaimana survei yang dilakukan Setara Institute dengan cara menanyakan persetujuan atas beberapa pertanyaan yang telah mereka siapkan.

Adapun pernyataan tersebut seperti "jalan keselamatan dunia dan setelah mati hanya terdapat dalam ajaran agamaku", "hanya ajaran agamaku yang bisa menjawab tuntas segala kebutuhan rohani setiap manusia", "ajaran agamaku sudah sempurna, dan saya tidak memerlukan pedoman tambahan di luar agama", "hanya ajaran agamaku yang dapat mewujudkan keadilan bagi masyarakat Indonesia", dan "Indonesia menjadi aman jika semua penduduknya seagama denganku".

Menurut peneliti Setara Institute Noryamin Aini, semakin tinggi nilai yang diperoleh dari kelima pernyataan tersebut, maka semakin tinggi fundamentalisme beragama para mahasiswa yang menjadi responden.

"Hasilnya, UIN Bandung mendapat poin 45,0 dan UIN Jakarta mendapat poin 33,0. Lebih lanjut Unram mendapat 32,0 poin, IPB mendapat poin 24,0 poin, UNY mendapat poin 22,0 poin. UGM memperoleh 12,0 poin, Unibra memperoleh 13,0 poin, ITB mendapat 10,0 poin, Unair mendapat poin 8,0 dan UI memperoleh poin 7,0," kata dia, di Hotel Ibis Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (30/6).