Sambangi Kementerian ESDM, masyarakat Serang tolak PLTPB

Masyarakat mengetahui proyek geothermal sangat membahayakan. Maka mereka sepakat menolaknya.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) kembali mendapat penolakan dari masyarakat Serang, Banten.Alinea/Akbar Ridwan

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) kembali mendapat penolakan dari masyarakat Serang, Banten. Masyarakat yang tergabung dalam unsur: mahasiswa, santri, ulama, dan warga Padarincang, Kabupaten Serang, Banten menyambangi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta proyek tersebut dihentikan. 

Masyarakat yang tergabung dalam aliansi Syarekat Perjuangan Rakyat (Sapar) melakukan aksi long march ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menolak rencana PLTPB.

Aunillah, ulama dari Pesantren Barkatul Adi'ya dan peserta aksi, mengatakan penolakan masyarakat terhadap PLTPB sudah berlangsung sejak 2017. 

Penolakan awalnya karena adanya alat berat tanpa terlebih dahulu dilakukan sosialisasi. Warga sekitar kemudian khawatir dan segera melakukan pertemuan masyarakat, lewat pertemuan tersebut diketahui alat berat untuk proyek geothermal.

"Kami panggil pihak-pihak terkait, terutama pihak dari desa, kepala desa kami panggil dan kami menanyakan 'ada apa ini? Ketika tidak ada sosialisasi, kami tidak diberitahukan ternyata turun alat berat. Beliau menjawab 'kami tidak tahu menahu tentang ini'," kata Aunillah di depan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (9/9).