Mengukur kerja Anies membahagiakan warga ibu kota

Anies dianggap belum berhasil menanggulangi persoalan-persoalan klasik yang dihadapi warga ibu kota.

Ilustrasi mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Alinea.id/Firgie Saputra

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menanggalkan jabatannya sebagai penguasa ibu kota, Minggu (16/10) lalu. Terhitung sudah lima tahun Anies memimpin DKI Jakarta--mulanya bersama Sandiaga Uno sebelum akhirnya didampingi politikus Gerindra, Ahmad Riza Patria.

Saat meresmikan Masjid Jami Al Hidayah, Klender, Jakarta Timur, pertengahan September lalu, Anies sempat mengungkapkan niat untuk rehat sejenak usai purnatugas. 

"Insyaallah, nanti kita jumpa lagi. Takdir kan bisa kembali ke sini lagi walaupun nanti waktunya belum tahu kapan. Yang pasti, bulan depan saya istirahat," ucap Anies kepada jemaah di Masjid Jami Al Hidayah. 

Anies sepertinya tak akan beristirahat lama. Awal Oktober lalu, Partai NasDem telah mencalonkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu sebagai kandidat calon presiden dalam Pilpres 2024. Kerja-kerja politik untuk mendongkrak elektabilitas telah menanti Anies. 

Di papan survei sejumlah lembaga, tingkat keterpilihan Anies tergolong tinggi. Bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Anies selalu menempati posisi tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi.