Menkes buka kemungkinan vaksin bisa dibeli di apotek

Tahun depan, masyarakat diharap dapat memilih sendiri merek vaksin Covid-19.

Ilustrasi vaksin/Pixabay

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membuka kemungkinan vaksin diperoleh bebas oleh masyarakat seperti layaknya membeli obat di apotek pada 2022.

Menurutnya, pada 2022, masyarakat dapat memilih sendiri merek vaksin berbayar yang ingin digunakan. Sebab, untuk booster tahun depan, pemerintah hanya menggratiskan 91,8 juta jiwa saja bagi peserta BPJS Kesehatan untuk golongan penerima bantuan iuran (PBI).

"Ini rencana vaksin tahun depan. Jadi rencananya, ini masih rencana Bapak Ibu, kita perlu memfinalkan lagi dengan teman-teman di pemerintah," kata Budi Gunadi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9).

Selain 91,8 juta jiwa yang dibiayai pemerintah melalui APBN, warga yang masuk kategori pekerja bukan penerima upah (PBPU) yang selama ini dibiayai daerah melalui APBD tetap mendapat booster ketiga vaksin pada tahun depan.

"Sedangkan rakyat yang masuk kategori PBPU yang selama ini dibayar oleh pemda juga akan kita alokasikan dana untuk dosis ketiga," jelasnya.