Menkes kapok pakai data Kemenkes, Epidemiolog UI: Selamat datang di hutan

Kekacauan sistem pendaftaran nakes di Kemenkes menyebabkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama baru sekitar 20%.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers/Foto dokumentasi Setkab.

Ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, merespons Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, yang mengaku tidak lagi mempercayai data penerima program vaksinasi Covid-19 dari kementerian yang dipimpinnya.

Menurut Juru Wabah UI itu, memang sudah sejak lama data di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kacau. Bahkan, data terkait tenaga kesehatan (nakes).

Welcome to the jungle (selamat datang di hutan tropis). Kemenkes itu data surveilans juga tidak sempurna. Apalagi, data vaksinasi. Yang paling amburadul di Kemenkes itu data,” ucapnya kepada reporter Alinea.id, Sabtu (23/1).

Ketersediaan data, sambungnya, berpengaruh pada proses vaksinasi Covid-19. Para Menkes pendahulu Budi Gunadi Sadikin dinilainya tidak pernah menyiapkan data secara komprehensif.

“Data nakes bayangin. Mereka harus pakai survei. Itu data di badan litbang (penelitian dan pengembangan) yang mana. Enggak bisa dipertanggungjawabkan. Seharusnya bisa itu karena di-update dua tahun atau setahun yang lalu,” tutur Pandu.