Menko Luhut puas progres pengembangan food estate Humbahas

Keberhasilan budidaya di lahan food estate Humbahas ini sudah memberikan hasil yang memuaskan yakni mencapai 70%.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Investasi, Mentan Syahrul, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Selasa (23/3), kembali meninjau kawasan food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut. Foto dokumentasi Kementan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Investasi, kembali meninjau kawasan food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut) Selasa (23/3). Kehadirannya didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono, untuk meninjau capaian dan perluasan yang ditargetkan.

Kunjungan ini dilakukan panen perdana kentang pada lahan food estate di Desa Ria Ria, Kecamatan Pollung dan melakukan kick-off pembukaan lahan food estate di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Humbahas seluas 785 hektare.

Menko Marves, Luhut mengungkapkan, pengembangan lahan food estate Humbahas ini telah memberikan hasil yang menggembirakan. Penanaman perdana ini, diperoleh hasil panen yang memuaskan yakni kentang sebesar 15 ton per hektare, bawang merah dan bawang putih masing-masing 5,8 ton per hektar. Hasil ini diketahui sebesar 75% rata-rata dengan produktivitas nasional.

"Tadi kita sudah melakukan panen kentang dan sama-sama saksikan apa yang kita lakukan di lahan food estate ini. Produksi tanam perdana komoditas kentang di atas rata-rata nasional yaitu 15 ton perhektare, ini baru tanam pertama sehingga tanam kedua dan seterusnya hasil dipastikan lebih bagus," demikian dikatakan Luhut saat acara peninjauan dan panen kentang tersebut.

Luhut mengatakan, pemerintah memprioritaskan pengembangan food estate Humbahas sebagai lumbung pangan nasional yang dikelola secara integrasi dari hulu hingga hilir, sehingga produk yang dihasilkan bukan lagi pangan mentah, namun hingga olahan yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi petani dan perekonomian daerah juga negara.