Rencana menteri baru: Dari tancap gas hingga masih pelajari situasi

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju memasang target 100 hari kerja. Ada pula yang masih mengenali situasi.

Sejumlah menteri kabinet indonesia maju mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Sidang kabinet paripurna itu merupakan sidang perdana yang diikuti menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju./Antara Foto

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin telah melantik anggota Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, kemarin siang (24/10). Sebanyak 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri masing-masing diberikan arahan oleh Presiden Jokowi saat dipanggil satu per satu di hari sebelumnya.

Berbeda dengan Kabinet Indonesia Kerja pada 2014-2019, di periode kedua ini Presiden Jokowi tidak memasang target yang hendak dicapai dalam 100 hari pertama. Alasannya, "Ini melanjutkan periode pertama. Jadi, tidak ada target 100 hari kerja," kata Jokowi.

Dari 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri, 16 di antaranya merupakan wajah lama. Dari jumlah ini, 11 di antaranya tetap di posisi lama. Lima orang sisanya mendapatkan penugasan di posisi baru. Di luar mereka ada 22 figur baru atau pendatang baru di kabinet.

Saat serah terima jabatan atau ramah tamah dengan jajaran di kementerian yang dipimpinnya, sejumlah menteri ini mengemukakan hal beragam. Ada yang memasang target, mencoba berlari kencang dan ada pula yang masih mempelajari situasi dan kondisi. Berikut rangkumannya:

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto