Menteri Ida bertahan, KSPI: Reshuffle tak beri secercah harapan

Bagi KSPI, kinerja Ida Fauziyah jeblok karena "buta" dunia ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Foto Antara/Reno Esnir

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menganggap, perombakan Kabinet Indonesia Maju tidak memberikan dampak positif apa pun. Pun tak menumbuhkan optimisme dalam menjawab tantangan isu Covid-19, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

“Enam orang yang di-reshuffle ditambah lima wakil menteri (wamen) tidak memberikan jawaban atau memberikan secerca harapan terhadap tiga isu tadi,” ujar Presiden KSPI, Said Iqbal, dalam telekonferensi, Senin (28/12).

Semestinya, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. lantaran berkinerja buruk. "Sangat jeblok dan tidak memahami dunia ketenagakerjaan."

"Ini tanpa kepentingan apa pun, ya. KPSI hanya melihat kinerja menaker," sambung dia.

Menaker Ida Fauziyah kerap menjadi sasaran kritik kelompok buruh. Misalnya, saat mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor M/11/HK.4/x/2020 tertanggal 26 Oktober 2020, di mana meminta kepada kepala daerah menyesuaikan penetapan upah minimum 2021 dengan nilai tahun sebelumnya.