Menuju Indonesia Emas 2045, kasus stunting harus segera diatasi

Pemerintah target turunkan stunting hingga 14% pada 2024, dana desa boleh digunakan.

Ilustrasi Alineaid/Oky Diaz.

Pemerintah menargetkan penurunan stunting hingga 14% pada 2024 mendatang. Saat ini Indonesia merupakan negara keempat di dunia dengan kasus stunting terbanyak dan kedua di Asia Tenggara.

Sinergi di hingga ke tingkat desa diperlukan untuk menekan angka kekurangan gizi balita, termasuk memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk pencegahan stunting bagi ibu hamil dan bayi baru lahir.

Lewat Scaling Up Nutrition Indonesia Annual Summit 2021 yang disiarkan langsung lewat kanal Youtube Bappenas RI Selasa (23/11), Indonesia mencanangkan komitmen terhadap kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan standar gizi.

Empat poin utama yang mesti dicapai adalah penurunan angka stunting hingga 14% pada 2024, penurunan angka kematian anak di bawah usia lima tahun hingga 7%, peningkatan komponen kesehatan dan penurunan angka obesitas pada remaja, serta membuat program dan kebijakan berbasis fakta terkait kesehatan anak.

Kebijakan ini akan dibarengi target pada 2024 agar sedikitnya 84% fasilitas kesehatan primer di Indonesia setara dalam pelayanan gizi dan memiliki tenaga ahli gizi.

Kendati telah membuat banyak kemajuan, menurut Global Nutrition Report Indonesia adalah negara dengan dengan 30,8% anak di bawah lima tahun berstatus stunting, 10,2% anak meninggal di bawah lima tahun, dan 8% anak anak di bawah lima tahun menderita kegemukan.