Menyerang balik aksi terorisme

Aksi terorisme di sepanjang 2018 memang terbilang kerap terjadi

Dua jenazah pelaku penyerangan tergeletak di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu (16/5). Sejumlah pria menggunakan mobil minibus mencoba menerobos dan melakukan penyerangan ke Polda Riau pada sekitar pukul 09.00 Wib. / Antara Foto

Tidak terasa tahun akan segera berganti sebentar lagi. Beberapa peristiwa dan tregedi pun banyak terjadi di tahun ini, tidak terkecuali aksi terorisme.

Aksi terorisme di sepanjang 2018 memang terbilang kerap terjadi. Mulai dari kericuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, sampai rentetan serangan terorisme di Surabaya. Semua terjadi hampir bersamaan di Mei 2018. Jaringan Jamaah Anshorut Daulah alias JAD dan ISIS kerap disebut sebagai dalang dibalik serangkain aksi teror tersebut.

Jika dilihat secara kilas balik selama 2018, sebenarnya aparat keamanan juga terbilang sering melakukan penangkapan dan penindakan terhadap para terduga teroris. Data kepolisian mencatat sebanyak 396 terduga teroris tertangkap di tahun ini dari berbagai wilayah sel-sel jaringan terorisme. Namun apa mau dikata, lagi-lagi aksi terorisme masih saja muncul, terutama yang bersifat sporadis yang cenderung sulit diantisipasi.