Merapi keluarkan 19 kali guguran lava pijar pagi tadi

BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi menjadi siaga III sejak 5 November 2020.

Penampakan Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Senin (18/11/2019) pagi. Twitter/@BPPTKG

Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 meter (m) pada Senin (11/1), pukul 00.00-06.00 WIB.

"Guguran lava pijar teramati 19 kali jarak luncur maksimum 600 meter arah hulu kali Krasak," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, via keterangan tertulis, beberapa saat lalu.

Selama periode pengamatan itu, BPPTKG juga mencatat beberapa kejadian. Perinciannya, 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 milimeter (mm) selama 10-69 detik, tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 2-3 mm selama 9-17 detik, 46 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-27 mm selama 5-10 detik, dan tujuh kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitido 31-68 mm selama 10-20 detik.

Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah. Adapun cuaca di Merapi tergolong cerah, berawan, dan mendung serta angin bertiup lemah ke arah timur dengan suhu udara 16-21 derajat celsius, kelembaban udara 75-95%, tekanan udara 566-685 mmHg.

Sementara itu, pada periode pengamatan Minggu (10/1), pukul 18.00-24.00 WIB, tercatat 26 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 m ke arah Kali Krasak.