Mobilitas dan kepatuhan prokes berdampak pada fluktuasi kasus Covid-19

"Long weekend bulan Agustus meningkatkan fluktuasi lebih dari 20%."

Petugas medis menyiapkan fasilitas baru untuk pasien anak yang terinfeksi Covid-19 di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4). Foto Antara/Aditya Pradana Putra.

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, fluktuasi kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan sangat terpengaruh dengan mobilitas warga. Adib menuturkan, berdasarkan data IDI, libur panjang pada Mei 2020 meningkatkan fluktuasi hingga 20%.

"Long weekend bulan Agustus meningkatkan fluktuasi lebih dari 20%," kata Adib dalam dialog daring bertajuk "Kesiapan Penanganan Pasien di RSDC", Senin (16/11).

"Bukan tidak mungkin, yang kemarin saat hari long weekend sudah turun, saat ini ada kecenderungan naik lagi."

Lebih lanjut, ia mengatakan, kerumunan massa berpotensi menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Ia menegaskan, konsep memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau 3M sebenarnya efektif untuk mencegah penularan. Menurutnya, memakai masker, bisa menurunkan risiko penularan sekitar 85%.

"Tiga-tiganya kalau diterapkan, bisa menurunkan laju penularan mencapai 95%. Artinya, kalau sekarang ada kondisi fluktuasi yang naik, bukan tidak mungkin faktor transmisi penularan itu disebabkan (abai) tiga hal tadi," ujarnya.