MRT tidak kurangi penumpang Transjakarta

Keberadaan MRT Jakarta tidak membuat pelanggan Transjakarta berkurang, khususnya di koridor I yang rutenya beririsan dengan MRT.

Penumpang menaiki kereta MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (1/4)./AntaraFoto

Jumlah penumpang bus Transjakarta melonjak signifikan sejak Moda Raya Terpadu (MRT) beroperasi, baik pada fase uji coba di 13 Maret maupun beroperasi secara komersial pada 1 April 2019. Kenaikan penumpang lebih dari 4.000 orang.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono menyebutkan, lonjakan jumlah penumpang terjadi di koridor I Transjakarta (rute Blok M-Kota). Semula rata-rata jumlah penumpang Transjakarta mencapai 73.761 orang per hari. Sejak MRT beroperasi pada April, penumpang di koridor I bertambah sebanyak 4.249 orang rata-rata per hari.

"Jumlah pelanggan rata-rata di koridor 1 pada hari kerja dari 13 Maret hingga 24 April mencapai 78.010 orang per hari. Jadi ada kenaikan jumlah penumpang rata-rata sebanyak 4.249 orang per hari," kata Agung di Jakarta, Rabu (8/5).

Dari angka-angka tersebut Agung menyimpulkan keberadaan MRT Jakarta tidak membuat pelanggan Transjakarta berkurang, khususnya di koridor I yang rutenya beririsan dengan MRT. Bahkan, Agung menjelaskan, penumpang di koridor tersebut mencapai 90.003 penumpang di 29 Maret dan 89.029 penumpang di 2 April 2019.

"Walaupun tidak sesignifikan di koridor I, kenaikan juga dialami koridor lainnya, seperti koridor dengan rute BSD dan Bintaro yang mencapai 586 penumpang per hari," terang Agung.