Muhammadiyah ingatkan jangan sampai muncul tafsir 'liar' new normal

Kebijakan new normal bisa picu ketegangan bila tak transparan.

Logo Muhammadiyah/Foto/id.wikipedia.org

Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang perlu penjelasan pemerintah tentang kebijakan normar baru atau new normal.

"Jangan sampai masyarakat membuat penafsiran masing-masing. Di satu sisi mall dan tempat perbelanjaan mulai dibuka. Sementara masjid dan tempat ibadah masih harus ditutup," ucap  Ketua Umum PP Muhammdiyah, Haedar Nashir via keterngan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Menurutnya, kondisi demikian bisa menimbulkan ketegangan antara aparat pemerintah dengan umat dan jemaah.

"Padahal ormas keagamaan sejak awal konsisten dengan melaksanakan ibadah di rumah, yang sangat tidak mudah keadaannya di lapangan bagi umat dan bagi ormas sendiri demi mencegah meluasnya kedaruratan akibat wabah Covid-19," katanya.

Haedar lantas merujuk pada laporan BNPB bahwa pandemi Covid-19 masih belum dapat diatasi. Namun, pemerintah justru melonggarkan aturan dan mulai mewacanakan new normal.