MUI: Abu Janda merusak citra pemerintahan Presiden Jokowi

Wakil Ketua MUI menyebut, Abu Janda dipelihara untuk obok-obok umat Islam.

Majelis Ulama Indonesia. Foto mui.or.id

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebut, Abu Janda telah terlampau sering meresahkan dan menyakiti hati umat Islam. Pernyataan dan sikap penggiat media sosial itu kerap merendahkan para ulama, umat, dan agama Islam.

Bahkan, Abu Janda dinilai merusak citra pemerintah, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan kepolisian. Menurut dia, sudah banyak pihak menuntut agar ditangkap dan diproses hukum. 

Namun, kepolisian tetap belum melakukan apapun terhadap yang bersangkutan. "Sehingga terkesan bahwa Abu Janda ini adalah orang yang dipelihara oleh pihak pemerintah dan pihak kepolisian untuk mengobok-obok umat Islam," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1).

Ketua PP Muhammadiyah ini menegaskan, kesan Abu Janda dipelihara untuk mengobok-obok umat Islam dapat dirunut dari berbagai kasus rasisme serupa. Biasanya, kepolisian sigap menangkap dan memproses hukum para pelakunya. 

Namun, dalam kasus ini, Abu Janda tetap merdeka dan merdeka. "Abu Janda masih bisa cuap-cuap, sehingga terkesan yang bersangkutan adalah orang yang dilindungi oleh pemerintah dan kepolisian sehingga yang bersangkutan tidak terjamah oleh hukum. Hal ini, tentu saja sangat-sangat kita sesalkan," tutur Anwar.