Nadiem: Terlalu lama pemikiran Ki Hajar Dewantara hanya jadi slogan

Hardiknas merupakan momentum untuk menjiwai pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kemendikbud-Ristek, Nadiem Makarim, saat dilantik Presiden Jokowi/Foto PR Setkab/Agung.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, ingin menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk menciptakan kemerdekaan belajar dan pendidikan yang berkualitas.

Ki Hajar Dewantara, katanya, telah menunjukkan bahwa tujuan pendidikan adalah kebahagiaan batin dan keselamatan lahir. Esensi mendasar pendidikan harus memerdekakan kehidupan manusia.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Minggu (2/5), kata dia, menjadi momentum untuk menjiwai pemikiran Ki Hajar Dewantara. Juga sebagai momentum untuk merefleksikan bagaimana pendidikan di Indonesia selama ini. “Terlalu lama pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak kita manfaatkan sepenuhnya, terlalu lama pemikiran pemikiran KI Hajar Dewantara kita gunakan sebagai slogan-slogan semata,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Minggu (2/5).

Ia berharap pelajar-pelajar di Indonesia dapat memegang teguh falsafah Pancasila dan mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri. Ia pun mengklaim, Kemendikbud-Ristek konsisten melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan program Merdeka Belajar.

Hingga saat ini, sudah ada 10 episode yang diluncurkan dalam program merdeka belajar. Ia percaya, inovasi dalam program merdeka belajar akan mengubah pendidikan Indonesia semakin maju. Bahkan, dapat menghasilkan lompatan-lompatan ke depannya.