Novel Baswedan ungkap pertanyaan dan jawaban TWK pegawai KPK

"Memang penggunaan TWK untuk menyeleksi pegawai KPK adalah tindakan yang keliru," ujarnya penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Penyidik KPK, Novel Baswedan (tengah). Alinea.id/Ayu Mumpuni

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menyebut, tes wawasan kebangsaan (TWK) bermasalah. Dia menengarai asesmen sebagai syarat menjadi aparatur sipil negara (ASN) tersebut digunakan untuk menyingkirkan para pegawai terbaik.

"Penjelasan yang akan saya sampaikan ini bukan hanya soal lulus atau tidak lulus tes, tapi memang penggunaan TWK untuk menyeleksi pegawai KPK adalah tindakan yang keliru," ujarnya secara tertulis, Selasa (11/5).

Mengenai pernyataan pimpinan KPK yang menyampaikan ada 75 pegawai tak lolos TWK, Novel berpendapat, publik perlu tahu apa itu TWK dan apa yang menjadi ukuran untuk lulus.

"Kebetulan saya disebut sebagai salah satu dari 75 pegawai KPK yang katanya tidak lulus TWK tersebut. Dan saya masih ingat apa saja pertanyaan dan jawaban saya dalam tes tersebut," jelasnya.

"Dengan demikian, menyatakan tidak lulus TWK terhadap 75 pegawai KPK yang kritis adalah kesimpulan yang sembrono dan sulit untuk dipahami sebagai kepentingan negara," ucapnya.