Opsi pensiun dini karyawan Garuda, DPR: Kedepankan sisi kemanusiaan

Program pensiun dini karyawan dikhawatirkan membuat rugi pihak Garuda.

Pesawat Garuda terparkir/Dokumentasi Garuda Indonesia.

Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kebijakan manajemen PT Garuda Indonesia terkait program pensiun dini bagi karyawannya sebagai salah satu cara mengurangi beban keuangan perusahaan.

"Restrukturisasi (sejatinya) dijalankan sebagai pilihan untuk penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan. Sebisa mungkin, restrukturisasi tidak memberhentikan karyawan potensial yang dimiliki Garuda," kata Nasim dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/5).

Penerapan program pensiun dini karyawan Garuda, menurut Nasim dikhawatirkan justru akan merugikan pihak Garuda. Menurutnya, jika dari beberapa pilihan tidak ada opsi lain, maka pengurangan karyawan menjadi jalan akhir. Namun, dalam pelaksanaannya harus tetap mengedepankan sisi kemanusiaan.

"Jika pilihan restrukturisasi benar-benar sudah tidak menyediakan pilihan lain terkait pengurangan karyawan, maka kami minta agar pihak Garuda mengedepankan rasa kemanusiaan," jelas Nasim.

"Mereka adalah karyawan potensial, ini yang dicemaskan. Mereka adalah karyawan yang sudah bekerja dan dididik lama sebelumnya. Sulit mencari karyawan loyal dan memiliki keahlian yang sudah teruji selama bertahun-tahun," sambungnya.