Setelah Sampoerna, pabrik rokok Mustika ancaman baru Covid-19 di Jatim

Sudah ada 23 orang yang positif Covid-19 dari 246 karyawan yang menjalani rapid test.

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso menjelaskan ancaman klaster baru dari pabrik rokok Mustika di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (4/5/2020) malam. Alinea.id/Adi Suprayitno

Setelah temuan dua karyawan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), unit jalan Kali Rungkut, meninggal dunia karena positif Covid-19, pabrik rokok Mustika jadi ancaman baru klaster penyebaran corona. 

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso mengatakan, timnya telah melakukan rapid test kepada 246 karyawan pabrik rokok di desa Gesikan, Kabupaten Tulungagung tersebut.

“Mereka yang reaktif atau positif hasil rapid test, tadi sudah dilanjutkan tes swab PCR. Namun hasilnya belum keluar," ujar Kohar di Grahadi, Senin (4/5) malam. 

Dirut RSUD Saiful Anwar Malang itu mengatakan, sebanyak 23 orang dari total karyawan yang mengikuti rapid test ditemukan reaktif  covid-19. Menurutnya, kemunculan klaster pabrik rokok Mustika ini berawal dari seorang karyawan yang hendak berobat ke rumah sakit. Dari pengobatan itu diketahui terindikasi gejala covid-19. 

Mendengar adanya kabar tersebut, tim tracing langsung turun melakukan rapid test. Pada gelombang pertama rapid test yang dilakukan sebanyak 214 karyawan, hasilnya 17 orang di antaranya reaktif atau positif.