Pakai strategi baru, teroris tahu cara hindari intelijen

Keuntungan yang diperoleh melalui aksi teror oleh perempuan ialah atensi atau pemberitaan media lebih maksimal.

Ilustrasi terorisme/Pixabay.com

Satu keluarga diduga menjadi pelaku teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Belakangan terungkap, bahwa sang kepala keluarga, Dita Supriyanto merupakan Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Dita sebagai orang terlatih. Bahkan, ia mengklaim Dita mengerti dan mengetahui cara menghindari intelijen.

"Mereka orang-orang terlatih, mengerti cara menghindari intelijen kita," jelas Tito seperti dilansir Antara.

Kendati demikian, Tito memastikan timnya sudah mendapatkan buku manual kelompok teroris yang berisi tata cara menghindari komunikasi, bertahan hidup, hingga meng-counter interogasi aparat. Buku tersebut merupakan panduan bagi kelompok teroris yang terus mereka pelajari.

"Mereka berlatih bagaimana cara menghindari deteksi kita," katanya.