Pasien Covid yang dirawat turun, Wisma Atlet kembali terima OTG

Dengan adanya kebijakan PPKM ini, tingkat hunian menurun dengan persentase 50% bagi pasien yang bergejala.

RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, DKI Jakarta. Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Data perkembangan kasus Covid-19 terkini menunjukkan penurunan. Hal tersebut disebabkan adanya kebijakan terbaru dari pemerintah, yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis skala mikro (PPKM Mikro) sejak 9 Febuari 2021, hingga saat ini. 

Sekretaris Jendral Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma menjelaskan, jumlah rumah sakit rujukan ada 940 dengan tempat tidur sejumlah 44.861. Rumah sakit lain nonrujukan sejumlah 2000 dengan tempat tidur sejumlah 66.712. Dari sejumlah tempat tidur tersebut, Menteri Kesehatan meminta untuk menambah jumlah kapasitas sekitar 30% yang lebih banyak dari sebelumnya.

Kini, ada beberapa rumah sakit nonrujukan yang sudah ada ruang longgar. Artinya ruang kosong yang tersedia, hanya terdapat di rumah sakit isolasi biasa bukan ICU. Namun, di Pulau Jawa ruang ICU untuk pasien Covid-19 kategori sedang dan rendah masih penuh.

“Beberapa tempat seperti Bekasi dan Jakarta ruang ICU Covid-19 masih di atas 60%,” jelasnya.

Kebijakan pemerintah berupa PPKM ini, memiliki dampak positif bagi semua elemen, khususnya rumah sakit. PPKM diberlakukan sebagai upaya pencegahan dini dengan membantu pasien kategori ringan yang akan ditempatkan di luar rumah sakit. Karena saat ini rumah sakit hanya diperuntukkan bagi lansia atau pasien yang berkategori berat menuju kritis.