Giri: Pegawai pencegahan dan pendidikan turut disingkirkan lewat TWK

"Jadi bohong besar bahwa mereka berpikir saatnya KPK berpindah ke pencegahan dan pendidikan," kata Giri.

Anggota Wadah Pegawai KPK membawa nisan bertuliskan RIP KPK saat melakukan aksi di gedung KPK tahun 2019/Foto Antara

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono, berpendapat, pernyataan lembaga antisuap harus fokus pada pencegahan dan pendidikan hanya isapan jempol. Dia mengatakan, pegawai di dua sektor itu turut disingkirkan lewat tes wawasan kebangsaan atau TWK.

Giri menyontohkan dirinya yang terlibat dalam tim perbaikan sistem politik KPK, di antaranya mengusulkan dana tambahan untuk partai politik yang dihitung dari perolehan suara pemilu. Tujuannya, agar dana itu digunakan partai memperbaiki standar minimal, bukan kontestasi.

Menurut Giri, hal tersebut salah satu aspek yang perlu diperbaiki selain mahar politik. Sebab, jika tidak, mendorong pikiran irasional termasuk melakukan korupsi dan memperlemah pemberantasan rasuah.

"Sayangnya orang yang ingin mereformasi ini, saya ketua tim perbaikan politik di KPK, ternyata saya disingkirkan melalui TWK ini," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (7/6).

"Jadi bohong besar bahwa mereka berpikir saatnya KPK berpindah ke pencegahan dan pendidikan. Nyatanya mereka juga menyingkirkan juga orang-orang yang terkait dengan perbaikan sistem atau pencegahan dan menyingkirkan orang-orang yang dipendidikan juga," imbuh dia.