Pembangunan ITF Sunter kembali macet, Anies disarankan ganti Jakpro

Pembangunan ITF berikutnya di Marunda, Cilincing, dan Duri Kosambi lebih baik percayakan kepada BUMD DKI lain.

Kondisi lahan yang akan dipakai sebagai lokasi ITF Sunter, Kecamatan Tanjuk Priok, Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018). Dokumentasi DPRD DKI Jakarta

Kinerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terus disorot. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI itu dinilai, telah gagal menjalankan tugas Gubernur Anies Baswedan menyelesaikan proyek pengelolaan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.

Anggota Komisi C DPRD DKI, Prabowo Soenirman menyatakan, sudah hampir tiga tahun proyek itu tidak berjalan. Padahal, sampah di ibu kota terus meningkat volumenya. 

"Direksi Jakpro tidak bisa kerja. Bangun ITF Sunter mangkrak. Peletakan batu pertama ITF Sunter sudah dilakukan pada 20 Desember 2018, hingga kini kembali macet," tegas Prabowo, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/8).

Prabowo menegaskan, agar pembangunan ITF berikutnya, yakni di Marunda, Cilincing, dan Duri Kosambi dipercayakan kepada BUMD DKI yang lain. "Pak Anies bisa menugaskan BUMD yang kompeten untuk membangun tiga ITF lain di Jakarta," bebernya.

Menurut Prabowo, dengan melibatkan perusahaan plat merah milik DKI yang lain, maka Gubernur Anies nantinya bisa melihat langsung kehandalan direksi dan komisaris BUMD tersebut dalam melaksanakan proyek-proyek penugasan.