Gempa Halmahera Selatan harus segera ditetapkan

Penetapan tanggap darurat gempa akan menjadi dasar bagi BPBD Maluku Utara untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa.

Warga tidur diluar rumah pascagempa di desa Tokaka, Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (14/7)./ Antara Foto

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara meminta Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat gempa, setelah gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang pada Minggu (14/7) petang. Sekretaris BPBD Maluku Utara Ali Yau mengatakan, Halmahera Selatan memenuhi syarat untuk menetapkan status tersebut.

Menurutnya, gempa yang terjadi menimbulkan dampak cukup besar di sebagian wilayah tersebut. Apalagi Gane Barat dan Gane Timur, yang berada paling dekat dengan pusat gempa di timur laut Labuha, ibu kota kabupaten.

"Adanya penetapan tanggap darurat gempa akan menjadi dasar bagi BPBD Maluku Utara untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa di sana," kata Ali Yau di Ternate, Maluku Utara, Senin (15/7).

Menurutnya, BPBD Maluku Utara telah menurunkan tim ke Saketa, Kecamatan Gane Barat, untuk memantau dampak gempa dan membantu warga. Pihaknya belum mendapat laporan rinci mengenai dampak gempa. Pendataan baru dilakukan BPBD Halmahera Selatan pada pagi hari ini. 

Hingga Senin pagi, sebagian warga masih bertahan di lokasi pengungsian di daerah ketinggian. Mereka khawatir akan terjadi tsunami dan terdampak bencana tersebut.