Pemerintah bangun huntap RISHA terhadap korban banjir di NTT

RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang.

Alat berat yang digunakan untuk membersihkan puing bekas banjir. Foto dokumentasi humas BNPB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lakukan masa pemulihan kerusakan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi dibeberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satunya adalah segera melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merelokasi rumah para korban bencana ke lokasi yang lebih aman.

Kementerian PUPR akan membangun hunian tetap (huntap) bagi para korban dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.

Salah satu lokasi yang akan dibangun huntap ini berada di Waisesa 1, Desa Tanjung Batu, Kabupaten Lembata. Kementerian PUPR telah melakukan pematokan seluas 4,3 hektare dari rencana total luas lahan yang akan dihibahkan sebesar 10 hektare. Pada lokasi ini akan dibangun 154 unit huntap.

Saat ini, Kementerian PUPR tengah melakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan huntap Waisesa satu. Pembangunan mock up RISHA sejumlah dua unit juga sedang dilaksanakan dan ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan. 

Pembangunan dua unit mock up RISHA juga akan dilaksanakan pada lokasi relokasi lainnya setelah pematokan lahan dan proses hibah dilakukan.