Pemerintah klaim telah antisipasi kelangkaan masker akibat coronavirus

Pihak KSP memastikan pemerintah akan melakukan langkah-langkah agar kebutuhan masyarakat terhadap masker dapat terpenuhi.

Pedagang menata masker yang dijual di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2020). Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Keberadaan masker di pasaran semakin langka di pasaran setelah terjadi wabah coronavirus. Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardhani menyatakan, pemerintah telah mengantisipasi hal tersebut.

"Itu pasti. Soal kelangkaan masker dan segala macam itu kita sudah antisipasi," kata Jaleswari kepada wartawan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Meski demikian, Jaleswari tidak menjelaskan antisipasi apa yang dilakukan pemerintah menghadapi situasi ini. Hanya saja, dia memastikan pemerintah akan melakukan tindakan agar kebutuhan masker dapat terpenuhi. Begitu juga kebutuhan lain untuk mengantisipasi peredaran coronavirus.

"Pasti kami bertindak untuk bagaimana pemenuhan untuk publik bisa terpenuhi," ucapnya.

Peredaran masker saat ini semakin langka di pasaran. Kondisi ini terjadi sejak coronavirus mewabah secara global. Jika pun ada, pedagang mematok harga sangat tinggi. Satu boks masker N95 yang biasa dijual Rp200.000 berisi 20 lembar, saat ini dihargai Rp2 juta.