Pemerintah masih data WNI di China

Indonesia akan menghentikan sementara penerbangan dari dan ke "Negeri Tirai Bambu" per Rabu (5/2), pukul 00.00.

Menlu, Retno Marsudi (tengah), didampingi Menko PMK, Muhadjir Effendy (kedua kiri); Menkumham, Yasonna Laoly (kedua kanan); Menhub, Budi Karya Sumadi (kiri); dan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo (kanan); memberikan keterangan pers usai rapat dengan Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Foto Antara/Hafidz Mubarak A.

Pemerintah hingga kini masih mendata warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di China. Termasuk strategi pemulangannya. Mengingat rute penerbangan dari dan ke "Negeri Tirai Bambu" berlaku Rabu (5/2), pukul 00.00.

"Sebenarnya, kita sudah kasih waktu mereka sampai nanti malam. Tadi arahannya, nanti yang masih belum bisa pulang, kita bahas lagi. Kami akan menginventarisir datanya," ujar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, di Bogor, Jawa Barat (Jabar), Selasa (4/2).

Penyetopan arus lalu lintas udara tersebut dilakukan menyusul merebaknya coronavirus. Kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019.

Pemerintah pun bakal membatasi semua pendatang yang pernah dari China daratan dan bertahan selama 14 hari. Mereka dilarang datang maupun sekadar transit di Indonesia.

Langkah lainnya, melarang impor hewan hidup dari China. Macam kura-kura, ular, dan reptil lainnya. Juga menghentikan sementara bebas visa kunjungan maupun visa on arrival untuk warga China daratan.