Pemerintah santuni korban tewas susur Sungai Sempor

Sembilan siswa/i SMPN 1 Turi tewas saat kegiatan susur Sungai Sempor.

Prosesi pemakaman Khairunnisa Nurcahyani, salah satu korban hanyut dalam kegiatan susur Sungai Gempor, di Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (22/2). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Kementerian Sosial akan menyantuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat melakukan susur Sungai Sempor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang, Sabtu (22/2).

"Saya sangat berduka, doa saya bagi keluarga yang ditinggalkan supaya kuat dan tegar menghadapi cobaan ini." 

Menteri sosial berharap anak-anak yang terluka akibat kecelakaan saat kegiatan susur sungai tersebut segera pulih. Dia menyesalkan sekolah melaksanakan kegiatan susur sungai untuk siswa saat musim hujan.

"Yang saya sesalkan, di musim hujan seperti ini anak-anak yang tidak memiliki skill (keahlian) diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, yang saya dapat beritanya seperti itu," kata dia. "Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain."