Pemerintah sebut publik abai protokol kesehatan akibat percaya hoaks

Perlu kolaborasi seluruh elemen dalam menghadapi pandemi. Apalagi, publik menjadi garda terdepan.

Ilustrasi. Freepik

Masyarakat diharapkan optimis, berpikir positif, disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan saling membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pangkalnya, pagebluk dianggap mengejutkan lantaran respons publik beragam.

"Keempat hal itulah yang kemudian menjadi senjata kita untuk melalui berbagai rintangan dalam mengatasi pandemi ini," ujar Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Widodo Muktiyo, dalam webinar, Rabu (25/11).

Dia melanjutkan, tim komunikasi publik pemerintah berupaya menyosialisasikan dan mengedukasi publik tentang pandemi serta cara menghadapinya. Langkah itu diklaim berhasil lantaran banyak masyarakat yang telah mengerti.

"Tetapi nyatanya," sambungnya, "perilaku masyarakat belum sebanding dengan pengetahuannya. Misalnya saat libur Idulfitri, Mei 2020, (di mana) masyarakat sudah mengerti Covid-19, tetapi perilakunya kurang disiplin dalam menerapkan kebiasaan baru."

Menurutnya, hal ini disebabkan masih banyaknya masyarakat yang memercayai hoax tentang Covid-19. Karenanya, tim komunikasi publik berusaha semaksimal mungkin menyebarkan informasi yang benar dan tidak menyesatkan.