Pemerintah: Warga masih abai dengan jaga jarak

Menjaga jarak adalah hal mutlak dilaksanakan masyarakat.

Seorang warga mengenakan masker saat deklarasi Bersama Lawan Covid-19 di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (18/3). Foto Antara/Oky Lukmansyah/foc.

Masyarakat dinilai abai terapkan physical distancing atau menjaga jarak dalam pelaksanaan car free day (CFD) di Jakarta, pada Minggu (21/6). Hal itu disimpulkan, pemerintah setelah melakulan pemantauan langsung pada pelaksanaan CFD pertama setelah ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

"Pelaksanaan CFD di Jakarta, masih kami lihat beberapa warga lupa bahwa physical distancing. Kami mohon untuk menjadi evaluasi kita bersama," ujar kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penangan Covid-19 Achmad Yurianto, saat konfrensi pers, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (21/6).

Selain CFD di DKI Jakarta, Yuri mengatakan, pihaknya juga masih melihat sikap abai masyarakat terhadap menjaga jarak di sejumlah bandar udara, salah satunya di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Kepulauan Batam.

Adapun, pemantauan dilakukan terhadap penerbangan yang mengarah ke Pulau Jawa, pada Minggu (21/6). "Kami masih melihat banyak masyarakat, belum tertib untuk menjaga physical distancing. Meskipun, sebagian besar kami lihat sudah gunakan masker," ujar Yuri.

Menurut Yuri, physical distancing atau menjaga jarak adalah suatu hal yang mutlak dilaksanakan masyarakat. Dia mengungkapkan, temuan keabaian warga  dalam menerapkan jaga jarak tersebut perlu dievaluasi bersama. "Semangat kita, gotong royong menjadi penting untuk saling lindungi dan menjaga agar penularan ini kita hentikan," tutup Yuri.